Nama : Bambang
Juliyanto
Kelas : 3PA06
NPM : 11512361
Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
Konseling
Adalah
sebagai suatu proses pembelajaran yang seseorang itu belajar tentang dirinya
serta tentang hubungan dalam dirinya lalu menentukan tingkah laku yang dapat
memajukan perkembangan pribadinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
konseling ialah hubungan antara seorang konselor yang terlatih dengan seorang
klien atau lebih, bertujuan untuk membantu klien memahami ruang hidupnya, serta
mempelajari untuk membuat keputusan sendiri melalui pilihan-pilihan yang
bermakna dan berasaskan informasi dan melalui penyelesaian masalah-masalah yang
berbentuk emosi dan masalah pribadi.
Psikoterapi
Perawatan
yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap
pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan keperibadian,
Sebagaimana diketahui, bahwa perawatan
terhadapat penderita seperti tersebut ini, juga bisa dilakukan, dengan
pendekatan dari bidang kedokteran, antara lain dengan farmakoterapi.
Perbedaan
antara Psikoterapi dan Konseling
Konseling
dan Psikoterapi memiliki persamaan dan perbdedaan serta mempunyai ketertarikan
satu dengan lainnya. Perbedaan antara keduanya tidak bisa dibuat secara jelas,
akan tetapi banyak hal-hal yang dilakukan oleh konselor juga dilakukan oleh
psikoterapis, dan hal-hal yang merupakan praktik psikoterapis juga dilakukan
oleh konselor. Sekedar gambaran perbedaan adalah sebagai berikut:
1.
Konseling umumnya berkenaan dengan orang-orang yang tergolong normal, sedangkan
psikoterapi terutama berkenaan dengan orang-orang yang mendapat gangguan
psikis.
2.
Konseling lebih bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka
pendek. Sedangkan psikoterapi lebih bersifat rekonstruktif, kontrontif,
berorientasi ketidaksadaran dan jangka panjang.
3. Konseling lebih terstruktur dan terarah
kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan kongkrit. Sedangkan psikoterapi
lebih luas dan mengarah kepada tujuan yang lebih jauh.
Bentuk utama dalam terapi
1.
Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan
perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
a. Memperkuat benteng pertahanan (harga
diri atau kepribadian)
b. Memperluas mekanisme pengarahan dan
pengendalian emosi atau kepribadian
c. Pengembalian pada penyesuaian diri
yang seimbang.
Penyembuhan
supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan teknik pendekatan,
diantaranya :
a. Bimbingan (Guidance)
b. Mengubah lingkungan (Environmental
Manipulation)
c. Pengutaraan dan penyaluran arah
minat
d. Tekanan dan pemaksaan
e. Penebalan perasaan (Desensitization)
f. Penyaluran emosional
g. Sugesti
h. Penyembuhan inspirasi berkelompok
(Inspirational Group Therapy)
2.
Penyembuhan Redukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk
mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan
hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat
digunakan antara lain
a. Penyembuhan sikap (attitude therapy)
b. Wawancara (interview psychtherapy)
c. Penyembuhan terarah (directive
therapy)
d. Psikodrama, dll
3.
Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan
pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur
karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan
potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
a. Psikoanalisis
b. Pendekatan transaksional
(transactional therapy)
c. Penyembuhan analitik berkelompok
Teknik
Terapi dalam berbagai pandangan Psikologi :
a. Teknik Terapi Psikoanalisa: teknik
ini menekaknkan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls
seksual dan agresif dari id.
b. Teknik Terapi Perilaku: Teknik ini
menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu
c. Teknik Terapi Kognitif Perilaku:
tenik ini memodifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladaptif
d. Teknik Terapi Humanistik: Teknik
dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari
diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang
minimal
e. Teknik Terapi Elektrik atau
Integratif: Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik
f. Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga:
teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan
perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.
Daftar
Pustaka:
https://books.google.co.id/books?id=-vjvjGDxJi4C&pg=PR16&dq=pengertian+konseling&hl=en&sa=X&ei=fW8TVcDAFs62uQSOgoHgCw&ved=0CCMQ6AEwAQ#v=onepage&q=perbedaan
psikoterapi dan konseling&f=false
Corey,
Gerald. (2009). Teori praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika
Aditama
Supriyadi
T, Indrawati E. (2005). Psikologi Konseling.
Semarang : Antari Cipta Sejati.
Komentar
Posting Komentar