A. Aspek Psikologis dari individu pengguna internet.
Banyak sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet
secara identitas nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu
mengubah sama sekali identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya
virtual dan karakteristik seseorang indvidu. Saat ini banyak sekali jejaring
sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dan
lain-lain. Banyak orang yang mengunakan
identitas palsu atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi
penguna aktif dari salah satu jaringan sosial. Antaralain faktor-faktor yang
membuat seseorang mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak didunia
maya, dan menjaga repotasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan
emosinya didunia maya, tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya.
Karakteristik seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata
dengan saat dia berada di jejaring sosial. Saat didunia nyata mungkin dilihat
karakternya sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak
berbicara, namun lain halnya saat didunia maya.
B. Aspek Demografis dari individu pengguna internet.
Situs jejaring social memiliki beragam fitus teknis. Namun pada
umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta daftar teman
yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil disusun
berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender, lokasi, dan “tentang saya”. Biasanya pengguna
dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang
diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia
maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya. Berangkat dari studi mengenai
komunikasi interpersonal dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi
untuk berbagai motif dalam penggunaan internet, yaitu:
1. Kegunaan
interpersonal
2. Mengisi waktu luang
3. Pencarian informasi
4. Kemudahan/kenyamanan
5. Hiburan
Komentar
Posting Komentar